Ketika sedang sibuk pagi ini mempersiapkan penganan buat berbuka bersama anak-anak kelas 7-5 TA 2013/2014 SMP 3 Depok, bunda sempatkan untuk menanyakan seorang sahabat yang sedang dalam perjalanan mudik dari Depok menuju Padang.
Tiba-tiba bunda tersadar, selama ini bunda memanggil namanya dengan mempersingkat menjadi "Wind" nama lengkapnya Windi Tania Rozanov. Ehm.....kenapa memanggilnya dengan "Wind" ya? Kalau dalam bahasa Inggris artinya "Angin". Duh sama juga mendoakan sahabat bunda ini menjadi angin. Seliweran kiri-kanan, atas-bawah, menyejukkan memang, tapi bisa juga jadi bencana kalau menjadi angin puting beliung atau orang lain akan menganggapnya angin lalu...mmmmm....bukan itu harapan bunda.
Ok, mulai pagi ini bunda akan memanggil dia dengan "Win" yang artinya "menang". Teriring harapan dan doa agar sahabat kami Windi menjadi manusia yang menang dalam mendidik anaknya menjadi anak yang sholehah, menang sebagai istri yang taat pada suami, menang dalam melawan kebathilan, menang berjuang dalam mengarungi kehidupan rumah tangga yang sakinah mawaddah warahmah dan kelak menang mendapatkan jannah yang dijanjikanNYA, aamiin.
Dengan bertambahnya usia, tersadar bahwa hidupku ini tidak hanya diriku. Tanggung jawabku tidak hanya diri sendiri. Setiap tindakan harus kupikir masak-masak, karena telah jadi tauladan untuk anak-anak kami, panggil aku......Bunda Flora
Rabu, 23 Juli 2014
Kamis, 17 Juli 2014
ARYA DAN OATMEAL COOKIES
Ramadhan memasuki hari ke 20, karena bunda punya banyak waktu luang yang biasanya dihabiskan di jalan bersama kemacetan, bunda mulai iseng bikin kue kering. Alhamdulillah, anak-anak dan suami senang dengan kue kering buatan bunda. Mereka jadikan cemilan sepulang taraweh atau ketika sahur. Senang rasanya bisa menyajikan jajanan anak-anak yang bersih dan sehat dengan bahan-bahan pilih yang tidak mengandung pemanis buatan ataupun pengawet.
Si Bungsu kami, Arya, memang follower sejatiku. Ternyata Arya tertarik dengan pembuatan kue. BTW, bunda tidak pernah punya pemikiran bahwa yang harus bisa masak itu hanya perempuan. Bunda mendidik anak-anak untuk selalu bisa melakukan apapun, nanti tergantung ketertarikan mereka apa yang akan mereka mau lakukan.
Nah, kemarin Arya berinisiatif untuk membuat oatmeal cookies. Oatmeal memang Makan favorite Arya di pagi hari.
Dengan menggunakan basic recipe bunda, Arya mulai membuatnya.
Bahan-bahan yang Arya gunakan:
gula halus: 175 gr
mentega: 200 gr
terigu: 250 gr
oatmeal: 150 gr
vanilla: 1/2 sdt
kuning telur: 2 butir
Cara membuatnya:
Kocoklah gula halus, mentega, vanilla, dan telur hingga halus dan putih dengan memilih kecepatan tinggi pada mixer.
Masukan terigu dan oatmeal, aduk hingga bisa dipulung.
Siapkanlah loyang yang telah diolesi mentega.
Panaskan oven dengan suhu 375 F.
Ambil adonan...dirollung, Arya pakai cetakan flower terus atasnya dikasih kismis, ceritanya putik sari bunda.
Oven hingga warnanya hampir kekuningan.
Angkat, dinginkan.
Si Bungsu kami, Arya, memang follower sejatiku. Ternyata Arya tertarik dengan pembuatan kue. BTW, bunda tidak pernah punya pemikiran bahwa yang harus bisa masak itu hanya perempuan. Bunda mendidik anak-anak untuk selalu bisa melakukan apapun, nanti tergantung ketertarikan mereka apa yang akan mereka mau lakukan.
Nah, kemarin Arya berinisiatif untuk membuat oatmeal cookies. Oatmeal memang Makan favorite Arya di pagi hari.
Dengan menggunakan basic recipe bunda, Arya mulai membuatnya.
Bahan-bahan yang Arya gunakan:
gula halus: 175 gr
mentega: 200 gr
terigu: 250 gr
oatmeal: 150 gr
vanilla: 1/2 sdt
kuning telur: 2 butir
Cara membuatnya:
Kocoklah gula halus, mentega, vanilla, dan telur hingga halus dan putih dengan memilih kecepatan tinggi pada mixer.
Masukan terigu dan oatmeal, aduk hingga bisa dipulung.
Siapkanlah loyang yang telah diolesi mentega.
Panaskan oven dengan suhu 375 F.
Ambil adonan...dirollung, Arya pakai cetakan flower terus atasnya dikasih kismis, ceritanya putik sari bunda.
Oven hingga warnanya hampir kekuningan.
Angkat, dinginkan.
Sabtu, 12 Juli 2014
Life Lesson #1 - Sudarman
Semalam, ketika kami sekeluarga sedang makan sate dan tongseng bersama di RM Pak Min, gadis-gadisku dengan semangat mulai bercerita mengenai teman mereka yang bernama Sudarman.
Sekar: "Masa bun, di sekolahku ada anak namanya Sudarman, dia kelahiran 1997, tampangnya emang kelihatan lebih tua sih."
Sekar kelahiran Januari 2000, sekarang kelas 8 sementara Amira kelahiran November 2001, sekarang kelas 7, keduanya bersekolah di SMPN 3 Depok.
Sekar: "Mungkin baru punya uang ya Bun buat sekolah?"
Bunda: "Menurut bunda, mungkin karena ada program sekolah negeri wajib menerima murid yang kurang mampu 20% dari jumlah murid yang sekolah terima."
Amira: "Iya ma, bisa jadi. Dia kelasmya di sebelah aku loh, kelas 7-6."
Sekar: "Sudarman ini jualan kacang, ada dua macam, yang satu asin terus satunya manis. Sebenarnya kacangnya enggak terlalu enak, tapi kemarin aku beli 10."
Amira: "Kacangnya tuh di plastik segini nih, harganya seribu satunya. Biasanya dia bawa 2 kantong plastik." Sambil memperagakan ukuran tinggi plastik dengan jarinya."
Sekar: " Sudarman itu kalau nawarin kacangnya ramah banget, pakai ngomong 'assalamaualaikum, kakak mau beli kacang nggak?' tadinya aku enggak pingin beli. Terus aku tanya kenapa kamu jualan kacang? Kata Sudarman di bantuain ibunya buat bayar kontrakan. Ya udah hari pertama aku beli satu, terus besok-besoknya dua, tiga terus kemarin sepuluh Bun. Anak-anak cowo yang biasanya acuh aja pada beli."
Amira: "Kemarin kan dia masuk kelas aku, kacang tinggal Satu, temen-temen aku sampai berebutan....ada yang nekat mau bayar double."
Aku bertanya "Apa yang kalian pelajari dari kisah Sudarman?"
Amira dan Sekar kompak menjawab "bersyukur!!!"
Ya anak-anakku, kita wajib bersyukur atas rezeki yang berlimpah yang diberikan Allah kepada kita. Tidak sekalipun kita kekurangan makan, malah kita tinggal memilih menu apa yang kita mau. Alhamdulillah....semoga Sudarman diperluas rezekinya olwh Allah SWT. Aamiin
Sekar: "Masa bun, di sekolahku ada anak namanya Sudarman, dia kelahiran 1997, tampangnya emang kelihatan lebih tua sih."
Sekar kelahiran Januari 2000, sekarang kelas 8 sementara Amira kelahiran November 2001, sekarang kelas 7, keduanya bersekolah di SMPN 3 Depok.
Sekar: "Mungkin baru punya uang ya Bun buat sekolah?"
Bunda: "Menurut bunda, mungkin karena ada program sekolah negeri wajib menerima murid yang kurang mampu 20% dari jumlah murid yang sekolah terima."
Amira: "Iya ma, bisa jadi. Dia kelasmya di sebelah aku loh, kelas 7-6."
Sekar: "Sudarman ini jualan kacang, ada dua macam, yang satu asin terus satunya manis. Sebenarnya kacangnya enggak terlalu enak, tapi kemarin aku beli 10."
Amira: "Kacangnya tuh di plastik segini nih, harganya seribu satunya. Biasanya dia bawa 2 kantong plastik." Sambil memperagakan ukuran tinggi plastik dengan jarinya."
Sekar: " Sudarman itu kalau nawarin kacangnya ramah banget, pakai ngomong 'assalamaualaikum, kakak mau beli kacang nggak?' tadinya aku enggak pingin beli. Terus aku tanya kenapa kamu jualan kacang? Kata Sudarman di bantuain ibunya buat bayar kontrakan. Ya udah hari pertama aku beli satu, terus besok-besoknya dua, tiga terus kemarin sepuluh Bun. Anak-anak cowo yang biasanya acuh aja pada beli."
Amira: "Kemarin kan dia masuk kelas aku, kacang tinggal Satu, temen-temen aku sampai berebutan....ada yang nekat mau bayar double."
Aku bertanya "Apa yang kalian pelajari dari kisah Sudarman?"
Amira dan Sekar kompak menjawab "bersyukur!!!"
Ya anak-anakku, kita wajib bersyukur atas rezeki yang berlimpah yang diberikan Allah kepada kita. Tidak sekalipun kita kekurangan makan, malah kita tinggal memilih menu apa yang kita mau. Alhamdulillah....semoga Sudarman diperluas rezekinya olwh Allah SWT. Aamiin
Langganan:
Komentar (Atom)

