Rabu, 21 September 2016

18 Nilai-nilai Dalam Pendidikan Karakter

18 nilai-nilai dalam pendidikan karakter  yang akan dikembangkan adalah:
1. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5. Kerja Keras
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
6. Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10. Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
12. Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat/Komunikatif
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
14. Cinta Damai
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
15. Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17. Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung Jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Senin, 22 Agustus 2016

KETERLIBATAN ORANG TUA - Praktek Baik Orang Tua di Sekolah Anaknya


Anak kami,  Arya Manishaq Sutrisno adalah murid kelas IV A SDN Mekarjaya 29 Depok. Sejak awal masuk sekolah, tanggal 18 Juli 2016,  para orang tua, dalam hal ini ibu-ibu dari anak-anak, sudah langsung membuat media berkomunikasi antar-orangtua  melalui Blackberry group.  Ketua/Sekretraris/Bendahara Komite Kelas pun telah dibentuk.
Berbagai macam hal yang berkaitan dengan anak-anak dikomunikasi setiap hari melalui media tersebut.

Pada tanggal tanggal 10 Agustus 2016,  terjadi percakapan pagi di group,  karena cuaca sangat panas,  anak-anak sering kali tidak nyaman di kelas karena kipas angin yang ada di kelas tidak memadai,  ada dua kipas angin,  namun yang satu tidak bisa bergerak ke kiri kanan.  Banyak ide bagaimana caranya mengumpulkan dana untuk bisa membeli tambahan kipas angin.  Hati saya terketuk untuk membelikan kipas angin untuk anak-anak,  karena berpikiran jika kami patungan,  tentu butuh waktu lama karena sudah memasukki tengah bulan,  dan tidak semua orang tua mau menyumbang walau hanya Rp 10.000 – Rp. 20.000.  Saya segera meminta bendahara komite kelas mengirimkan nomor rekeningnya,  dan segera saya transfer Rp. 500.000 untuk membeli kipas angin.  Hari yang sama, bendahara dan ketua komite kelas segera membeli kipas angin, dan
Keesokan harinya kipas angin pun dipasang. Aanak-anak pun makin nyaman belajar di kelas




IMG_20160823_102036.jpg

Kemarin,  tanggal 22 Agustus,  kami berdiskusi lagi mengenai persediaan air di kelas,  karena pihak sekolah telah menyiapkan dispenser, namun tidak termasuk biaya pembelian air mineral.  Kami pun saling berhitung termasuk biaya untuk menguras dispenser, karena dispenser tidak dipasok listrik, pihak sekolah khawatir pasokan listrik tidak memadai .   Ada dua alternatif solusi yang akan kami ambil,  dengan asumsi isi satu galon air  19 ml,  sementara jumlah anak perkelas ada 36 orang, jika seorang anak selama sekolah minum 500 cc air dari dispenser,  maka kebutuhan air setiap hari sekitar 18 liter,  dengan demikian untuk  25 hari anak ke sekolah  dibutuhkan 450 liter atau 24 galon. Dengan harga satu galon Rp. 15.000,  kami butuh dana Rp. 360.000 untuk membeli air galon.
Alternatif pertama,  kami akan minta para orang tua dengan suka rela berpartisipasi Rp. 10.000 setiap bulannya,  alternatif kedua,  kami akan sediakan kotak tertutup di samping dispenser,  setiap anak yang mengambil air dari dispenser,  diminta dengan sukarela untuk mengisi uang sebesar Rp. 500 ke dalam kotak. Mana yang terbaik akan kami jadikan keputusan bersama,  sementara saat ini,  air galon masih kami beli dengan uang kas,  sambil mengamati kebutuhan air dalam satu bulan ini. 


IMG_20160823_102045.jpg

Indahnya kami berkomunikasi dalam melibatkan diri untuk kebaikan anak-anak kami semua.