Jumat, 21 Agustus 2015

Yuk Dukung Gerakan #SmantiJujur

SMA Negeri 3 Depok, salah satu sekolah favorit yang terdapat di Depok. Namun, saat ini SMA Negeri 3 Depok menjadi lebih terkenal di masyarakat. Bukan karena mendapat prestasi yang membanggakan, namun karena terdapat banyak pemberitaan miring yang tersebar di media masa.

Nama sekolah ini sudah banyak tercantum di headline berbagai berita. Namun apakah semua yang tertulis itu benar? Mari kita lihat dari sudut pandang murid SMA Negeri 3 Depok.

Saat ini, SMA Negeri 3 Depok lebih dikenal karena diberitakan telah menelantarkan 400 siswanya. Yang saat ini tertampung di sebuah sekolah di dekatnya. Apakah benar? Benarkah benar "SMA Negeri 3 Depok Fillial" adalah bagian dari SMA Negeri 3 Depok?

Kita lihat beberapa faktanya:
-Pihak sekolah sama sekali tidak berhubungan sekolah fillial ini
-Tidak ada guru SMA Negeri 3 Depok yang mengajar di sekolah fillial ini
-Pihak sekolah, sudah menyatakan bahwa mereka tidak akan menerima murid baru di luar PPDB resmi.

Ini semua adalah kehendak Dinas Pendidikan Kota Depok. Merekalah yang memprakasai sekolah ini.
Murid yang ingin mendaftar pun, bukan mendaftar di SMA Negeri 3 Depok. Namun  ke Dinas Pendidikan.

Itu semua adalah yang dapat dibilang cukup lama. Ada masalah baru sekarang.

Sekarang, murid-murid dari sekolah fillial tersebut mulai dipindahkan ke SMA Negeri 3 Depok. Dan ditempatkan di kelas-kelas yang sudah ada. Jumlah murid yang sebelumnya hanya 36 siswa per kelas, sekarang dapat mencapai lebih dari 42 siswa per kelas. Bisakah dibayangkan, bagaimana kondisi sebuah kelas dengan murid sebanyak itu?

Sekarang yang dirugikan adalah murid. Terutama kelas 10. Karena pembelajaran tidak dapat berjalan dengan kondusif. Kemudian juga, akan ada banyak siswa yang tidak mendapatkan buku pelajaran dari pemerintah. Dikarenakan jumlah siswa yang melebihi kuota buku per sekolah.

Beberapa peryataan yang saya dapatkan dari murid-murid kelas 10 pun bernada serupa. Mereka sepenuhnya menolah adanya murid-murid baru tersebut. Dengan sebab utamanya, akan menghambat proses pembelajaran mereka.

Kerugiannya tidak hanya sampai di situ, karena hal ini juga, Wakil Kepala Sekolah dalam semua bidang baik kesiswaan, sarana dan prasarana, hubungan masyarakat, dan juga kurikulum telah mengundurkan diri dari jabatannya. Apa dampak dari hal ini bagi murid selain kelas 10? Banyak! Dalam waktu dekat, SMA Negeri 3 Depok akan mengadakan acara tahunan yang diisi oleh berbagai acara. Tentu saja semua itu butuh perizinan bukan? Jika tidak ada Wakil Kepala Sekolah, kemana kami mengajukan semuanya? Dapat dipastikan semua acara akan terhambat. Benar-benar sebuah hal buruk bagi seluruh SMA Negeri 3 Depok.

Itu kerugian yang terlihat sampai sekarang, kita tidak tahu kedepannya apa lagi masalah-masalah baru yang akan muncul. Kami hanya berharap, agar pemerintah terutama dinas untuk meniadakan praktek fillial ataupun optimalisasi seperti ini.

Perlu diingat di sini, sekolah adalah sebuah institusi pendidikan. Yang seharusnya bebas dari praktek politik ataupun ladang pendapatan. Ini adalah tempat kami mencari ilmu, kami butuh ketenangan dan konsentrasi dalam belajar. Jangan ganggu kami dengan masalah-masalah ataupun intervensi dari pihak lain.

Coba Bapak/Ibu fikirkan dari sudut pandang kami. Kami tahu semua orang berhak mengenyam pendidikan, namun jika ingin bersekolah di sekolah negeri kenapa tidak berusaha dari awal? Tidak semua hal di dunia bisa didapatkan menggunakan uang. Jika untuk masuk sekolah negeri bisa dengan uang, buauntuk apa ada PPDB? Untuk apa kami belajar sekuat tenaga ketika kelas 9 untuk mendapatkan hasil terbaik? Apa bedanya sekolah negeri dengan sekolah swasta?

Sekali lagi, coba fikirkan kembali dari sudut pandang kami sebagai murid, sebagai seorang pelajar. Janganlah memaksakan kehendak yang justru merugikan orang lain. Karena sesungguhnya hal yang dipaksakan itu tidak akan baik pada suatu saat nanti.

Bagaimana caranya kita dapat hidup jujur, jika pada tingkat SMA saja kita dihadapkan pada hal seperti ini. Dimana praktek 'curang' seperti ini adalah hal yang diperbolehkan.

Jelas generasi muda sekarang rusak, karena orang tua yang sepatutnya menjadi contoh bagi kami malah melakukan hal yang tidak benar.

Inilah sedikit ungkapan fikiran dari kami, murid SMA Negeri 3 Depok. Semoga kita dapat mencapai sebuah titik terang, di mana pemerintah menindaklanjuti hal ini.

Bantulah kami menyebar tulisan ini, agar semua orang mengetahui hal yang sebenarnya terjadi di SMA Negeri 3 Depok.
Bahwa tidak sepenuhnya pemberitaan di media itu benar, dan juga bahwa ada hal yang lebih miris yang belum masuk ke media.

#SmantiJujur

Kamis, 13 Agustus 2015

Asinan Lokio

Karena tadi pagi masak kari iga nangka muda, sebagai pengimbang rasa, kubuat asinan lokio.

Resep Asinan Lokio:

Bahan Utama: sudah pasti lokio

Bahan Kuah:
1.500 ml air
200 gram gula merah
2 sendok makan cuka
2 sendok makan gula pasir
6 buah cabai merah, haluskan
2 sendok teh ebi, seduh dengan air matang, tiris lalu sangrai, haluskan
1 sendok makan garam

Cara membuat:
Rendam lokio dengan larutan air, garam, dan cuka. Diamkan 10 menit. Angkat dan tiriskan.

Untuk kuah, rebus air, gula merah, cabai merah, ebi, dan garam. Masak sampai mendidih. Tambahkan cuka. Aduk rata.

Selasa, 11 Agustus 2015

Fried Oreo

Setiap pagi, selalu kusiapkan bekal untuk anak-anak supaya mereka tidak jajan sembarang.
Tahu sendirikan jajanan di sekolah, penampilan warna-warni, rasa super tapi harganya murah.
Pagi ini, Aku buat Fried Oreo buat Arya dan teman-temannya.

Resep fried oreo sebagai berikut:
- Oreo rasa apapun 137gr
- terigu 200gr
- gula pasir 1 sendok makan
- garam halus seujung sendok teh
- air
- minyak goreng

Cara buat:
- kocok telur dan gula hingga rata.
- tambahkan terigu sedikit demi sedikit, tambahkan air, aduk hingga rata, jadikan adonan yang sedang kentalnya.
- tambahkan garam, aduk lagi hingga tercampur rata
- panaskan minyak goreng
- masukan Oreo satu demi satu ke adonan
- Goreng hingga coklat keemasan

Senin, 10 Agustus 2015

Phase Mendidik Anak

Phase 1 - Tujuh tahun pertama: Perlakukan anak layaknya seorang raja/tahu --> curahkan semua kasih sayang.

Phase 2 - Tujuh tahun kedua: Perlakukan anak layaknya seorang tahanan --> terapkan disiplin yang ketat, awasi tingkah lakukan dan lakukan pembinaan sesuai ajaran Islam.

Phase 3 - Tujuh tahun ketika: Perlakukan anak layaknya seorang sahabat --> tidak ada rahasia diantara anak dan orang tua, orang tua sebagai tempat curhat anak dan beri anak kepercayaan penuh untuk menjalankan kehidupannya sesuai aqidah Islam dan dampingi anak dalam meraih cita-citanya.

Kamis, 09 Juli 2015

DOA di Jumat terakhir Ramadhan tahun ini - 10 Juli 2915

Doa untuk keluarga dan sahabatku di Jum'at terakhir Ramadhan tahun ini,
Semoga kita bertemu lagi Ramadhan tahun depan.....اِ نْ شَآ ءَ اللّه


1. Ya Allah jika di saat ini, ada keluarga dan sahabatku yang sakit, sembuhkanlah dia.  آمِيّنْ

2. Ya Allah jika di saat ini ada  keluarga dan sahabatku yang bermasalah, beri lah jalan keluar untuk dia.  آمِيّنْ

3. Ya Allah jika di saat ini ada keluarga dan sahabatku yang kesempitan rezeki, kau lapangkanlah rezekinya. آمِيّنْ

4. Ya Allah jika di saat ini ada keluarga dan sahabatku yang bermasalah diantara satu sama lain damaikan lah mereka.  آمِيّنْ

5. Ya Allah jika disaat ini ada keluarga dan sahabatku yang sesat duniawi, kurniakan Nur kepada dia.  آمِيّنْ

6. Ya Allah jika disaat ini ada keluarga dan sahabat ku yang lalai, kurniakan lah Hidayah Mu kepada dia.  آمِيّنْ

7. Ya Allah jika di saat ini ada keluarga dan sahabatku yang bersedih hati...kembalikan lah kecerian diwajahnya.  آمِيّنْ

8. Ya Allah jika disaat ini ada keluarga dan sahabat ku yang berada di persimpangan jalan yang  berliku, tunjukkan lah jalan yg diridhoi oleh Mu.

Berikan kami semua kesempatan untuk berjumpa kembali di Hari Jumat Ramadhan tahun depan.
آمِيّنْ  آمِيّنْ  آمِيّنْ  يَا رَبَّ العَـــالَمِيْن

Senin, 29 Juni 2015

Walk The Talk

Bunda kurang suka sebenarnya menggunakan istilah asing, namun sering kali kita kesulitan mencari kata/kalimat yang sesuai untuk menggambarkan ungkapan asing yang sudah bersifat umum.

Diberbagai pelatihan motivasi, ungkapan "walk the talk" sering kali digunakan. "Jalani apa yang disampaikan".

"Walk the talk" bisa kita gunakan untuk mendidik anak-anak. Karena contoh perbuatan yang orang tua lakukan secara berulang akan menjadi kebiasaan, kebiasaan yang dilakukan akan menjadi karakter kita  dalam kehidupan sehari-hari.

Seringkali kita mendengar orang tua menasehati anaknya untuk ini lah, itu lah. Sesuatu yang sifatnya positif Dan baik.
Apakah anak akan menjalankan apa yang dinasehatkan orang tuanya? Belum tentu!

Banyak faktor yang akan Membuat si anak belum tentu melakukan apa yang dinasehatkan orang tuanya. Karena anak juga punya keinginan sendiri, pandangan sendiri dan kepercayaan sendiri apa yang hendak dia lakukan.
Ada baiknya sebagai orang tua, kita bercermin pada diri sendiri terlebih dahulu sebelum menasehati anak-anak kita. Agar nasehat yang akan disampaikan dapat dijalankan dengan baik dan bukan sekedar kalimat-kalimat cantik namun tanpa makna.

Sebagai contoh, ada seorang ibu yang selalu menasehati anak-anaknya untuk merapikan dan membereskan kamar serta tidak menumpuk barang-barang yang tak terpakai. Yuk bu, coba lihat bagaimana kelakuan ibu yang suka menumpuk majalah/koran bekas, mengumpulkan kaleng bekas dan begitu banyak kerudung di lemari yang setahun sekali dipakai pun tidak.

Bagaimana mungkin anak akan mengikuti nasehat ibunya?
Alangkah eloknya jika dimulai dari si ibu, memberi contoh berprilaku yang baik sehingga akan menjadi Ibu yang berkarakter rapi dan bersih. Anak akan melihat hal tersebut dan akan mencontoh perbuatan si Ibu.

Diperlukan kerjasama yang baik antara ayah dan ibu, sehingga tidak ada standar ganda yang diterapkan di rumah. Ayahnya rajin dan rapi sementara si Ibu malas dan hanya menonton TV, anak tentu akan mencontoh yang tampak enak dan mudah buat dia. Kecenderungannya si anak akan mencontoh pada prilaku si Ibu.

Contoh lain, seorang ayah kerap meminta anaknya untuk belajar supaya si anak mendapat rangking yang bagus di sekolah. Berbagai macam buku dibelikan si ayah dan setiap hari Si ayah menyuruh anaknya membaca buku-buku tersebut.

Apakah si anak membacanya? Ternyata si anak tidak membacanya.
Seandainya saja si ayah mau meluangkan waktu bersama-sama membaca buku dengan si anak tentu membaca buku akan menjadi kebiasaan yang menyenangkan.  Belajar harus dalam keadaan senang agar semua yang dipelajari tidak sekedar digunakan untuk menjawab soal-soal ujian/ulangan dan setelah itu lupa.

Walk the talk, membiasakan diri untuk melakukan apa yang disampaikan.

Rabu, 29 April 2015

Ketika Anak Menilai Orang Tuanya

Parent meeting tadi siang, begitu membuat hatiku aku deg-degan ketika ibu guru walikelas anak kami Sekar mengatakan bahwa hari ini ada empat hal yang akan disampaikan kepada para orang tua.
1.  Hasil UTS
2.  Hasil TO Provinsi 
3.  Hasil TO Kota 
4.  Hasil refleksi anak terhadap orangtuanya
Semua itu akan disampaikan dalam amplop tertutup.

Indifa Sekar Andjani,  anak sulung kami,  saat ini berusia 15 tahun,  kelas 9 dan sedang bersiap menghadapi UN SMP di tanggal 4 Mei nanti.

Hasil refleksi anak terhadap orangtuanya merupak bagian materi Bimbingan Konseling. Ketika itu anak-anak belum tahu kalau pada akhirnya apa yang mereka tuliskan akan sampaikan ke tangan ayah bundanya.


Ini bagian pertama ketika anak kami menilai ayah bundanya....



Ini bagian kedua, surat yang dituliskan Sekar untuk kami.

       

Kami tidak pernah tahu apa yang jadi ukuran keberhasilan kami mendidik anak-anak kami, sampài anak kami menyampaikannya sendiri.

Nilai-nilai yang kami tanamkan tercermin pada kalimat-kalimat yang dituliskan Sekar "selalu dibolehin asal positif"; "teman makan"; "beman cerita"; "teman main"; "kami selalu mendukung apapun yang terjadi" dan Sekar tahu bahwa tujuan kami mendidik anak-anak kami agar anak kami sukses dan bermanfaat dalam kehidupannya.


Ah...I am crying now.

Kamis, 09 April 2015

Catatan dari WA Group Kiddy Tennis Club

Bunda klu bicara di tempat lain sebagai motivator ada rate-nya. Tapi buat Kiddyers, all is free.

Bunda mengeyampingkan ketersinggungan, enggak layak ngomong kayak gini. Please be focus pada peningkatan kualitas diri.  Karena yang membedakan diri kita dengan orang lain hanya kualitas diri.

Bunda perhatikan kaka ini selalu ada "excuse" untuk segala kegiatan.
Misalnya tiap latihan tennis, selalu tanya hujan atau tidak berkali-kali. Padahal sudah dijelaskan sudah tidak Hujan, lapangan saja yang sedikit basah.
Itu salah satu cara cari alasan buat memenuhi komitmen kita.
Semua orang punya urusan, semua orang punya kepentingan tapi kita harus bisa prioritaskan mana yang jadi komitmen kita.
Contoh lain, banyak perempuan yang menjadikan "haid"nya buat dimaklumi orang.  Kapan perempuan bisa maju kalau hal seperti ini dijadikan alasan.
Kalau bunda pasti langsung nanya..."memang yang haid lu doank?"

Hal lain, jika ada orang memberikan kritik atau saran, langsung kita cari alasan (sampai alasan yang tidak masuk akal sekalipun) untuk membela diri kita.
Hai...Hai...Hai
Pernahkah kita berpikir orang yang memberikan saran / kritik itu sebenarnya meningkatkan kualitas diri kita?




Senin, 19 Januari 2015

M.A.M.A


Selamat malam mamaku tersayang...
Selamat tidur mamaku...
Semoga tidur lelapmu lepas dari segala beban...
Senyummu kami nantikan esok pagi...

Ma,

Tiap kata yang kutulis untukmu...
Diiringi tetes airmataku...

Ma,

Aku tahu, kita tidak bisa mengisi waktu seperti dulu...
Topik kita tetap menarik ya Ma...
Di sela-sela waktuku memotong kukumu...

Ma,
Ku tak tahu apa pesan Allah bagi kami...
Mama yang kutahu selalu tepat waktu bila shalat...
Mama yang kutahu selalu puasa Senin-Kamis...
Mama yang kutahu selalu bisa berbuat apapun...
Mama yang kutahu selalu rapi dan bersih sepanjang hari...
Mama yang kutahu tak pernah ingkar janji...
Mama yang kutahu tak pernah lupa ulangtahun cucu-cucunya...
Mama yang kutahu selalu membawakan oleh-oleh buat seluruh keluarga...
Mama yang kutahu selalu menyumbangkan baju lamanya sejumlah baju baru yang baru dibelinya...
Mama yang kutahu, memiliki banyak amplop  untuk mengatur keuanganan keluarga, ada amplop dana untuk bayar listrik/air/sampah, amplop dana untuk jajan, amplop dana untuk membantu yang sakit/susah, amplop dana untuk hadiah ultah cucu-cucunya, amplop dana untuk bayar iuran makam oma dan banyak amplop lainnya yang beisi dana-dana untuk berbagai kebutuhan...
Mama yang kutahu selalu merapikan sendal agar selalu sejajar satu sama lain...
Mama yang kutahu mencuci uang kertas dan menyeterikannya sebelum memasukkan ke dompetnya...
Mama yang kutahu selalu memasukkan sesendok garam ke dalam nasi yang hendak ditanak...
Mama yang kutahu dengan banyak kenangan kedisiplinan...

Kini,
Diam terbaring...
Tak hendak menggerakkan badannya...
Tak merasa lapar...
Tak merasa haus...
Tak makan dan minum bila tiada yang menyuapi...
Tak shalat jika tidak dibimbing...

Ma,
Allah SWT pasti punya rencana yang indah untukmu...









Minggu, 18 Januari 2015

Peran orang tua mendampingi dan mengawasi anak-anaknya

Diminggu belakangan ini, bunda menerima banyak broadcast mengenai wafatnya seorang anak laki-laki kelas 8, seusia Amira, anak kedua kami. Serta mendengar pula cerita tentang teman perempuan satu sekolah anak kami  yang ijin ke orang tuanya untuk study tour ke Yogja padahal dia tidak ikut study tour. Dan di hari anak itu pamit sekolah,  sebenarnya anak-anak kami sudah menuju kembali ke Depok dari Yogjakarta. Anak gadis itu pergi dari rumah selama empat hari tanpa bisa sekalipun bisa dihubungi ayahnya.

Bunda coba berbagi dengan cara berpikir bunda, maaf bila ada yang tidak berkenan, bisa jadi sebagian orang yang menganggap apa yang Bunda tulis ini sebagai aib. Namun niat bunda, agar kita bisa saling mengambil hikmah dan pelajaran dari semua ini.


Kita sering sekali dengan mudahnya menyalahkan tren tertentu, pengaruh penggunaan gadgetlah, pengaruh temanlah, materi pendidikanlah, internetlah sampai kesalahan pendidikan anak yang dibebankan pada pemerintah.


Bunda secara pribadi lebih tertarik mengkoreksi diri sebagai orang tua yang sepenuhnya diamanahkan oleh Allah SWT untuk mendidik anak-anak kita. Peran orang tua menurut bunda adalah sebagai pendamping anak dan mengawasi tumbuh kembang anak.


Untuk kasus anak lelaki yang wafat bunuh diri, berdasarkan apa yang bunda baca di media, ayah dan ibunya telah bercerai. Almarhum tinggal bersama nenek dan tantenya yang telah berkeluarga. Ayahnya entah dimana sementara ibu dan adiknya  tinggal di Yogja. Kalau dilihat dari tempat tinggal dan sekolahnya, anak ini berkecukupan dengan berbagai fasilitas. Tapi apakah dengan berbagai fasilitas itu almarhum bahagia.


Sudah beberapa kali, anak ini minta pada ibunya agar dia bisa tinggal dengan sang ibu.  Namun belum dipenuhi,  mungkin sang ibu berpikir, anak ini sudah kelas VIII, nanggung kalau pindah sekolah.

Ibu anak ini tidak mampu membaca signal SOS yang dikirimkan si anak "he needed his mom". Dia punya masalah yang ingin dia cari solusinya namun dia  tidak berhasil mendapatkan solusi yangd baik. Sementara hobbynya yang menonton film dewasa dan kartun yang bertema kekerasan mengekspos tanpa batas. Tidak ada yang mendampinginya ketika menonton. Padahal berbagai signal kekerasan terpampang di poster-poster yang di tempel di dinding kamarnya.

Anak ini merasa sebagai "unwanted child". Tidak ada dekapan ayah bunda ketika dia mengalami masalah, tidak ada kecupan kasih sayang orang tua disaat dia membutuhkannya.

Begitu banyak pengaruh dari luar yang masuk. Ada keterbatasan anak ini untuk menyaringnya, mana yang baik, mana yang bermanfaat, mana yang harus dipilih. Seharusnya orang tua ada di sisinya membantunya melalui semua ini sehingga dia bisa mandiri. Namun semua sudah terjadi, kita bisa mengambil pelajaran dari peristiwa ini. Perceraian orang tua tidak boleh jadi derita anak. Dan semoga almarhum diampuni dosa-dosanya, aamiin.

Untuk kasus anak perempuan teman sekolah anak kami, kemanjaan yang diberikan oleh lingkungan keluarga, mengingat anak tersebut, satu-satunya anak perempuan diantara empat bersaudara,   bungsu pula, tanpa pengawasan yang baik bisa jadi membuat orang tua tidak mampu membaca penyimpangan pergaulan yang terjadi.


Selalu tidur bersama ibu setiap malam atau masih dipangku ayah ketika dimarahi kakaknya ketika uang di tabungan yang ditransfer kakaknya hanya tinggal beberapa puluh ribu rupiah, bukan berarti anak perempuan itu tidak punya masalah dan hanya melakukan kenakalan biasa.


Pengetahuan anak tentang berbagai istilah, yang sebenarnya baik jika merupakan bagian dari pengetahuan namun bukan sebagai pengalaman, perlu ditelisik baik-baik. Istilah "hangover", "clubbing di suatu tempat di Jakarta Selatan",  atau "Vodka-tequilla."


Nongkrong di Starbuck sebegitu sering, untuk usia anak 14an tahun, berapa harga satu mug kopi? harga satu smoothies? Demi WiFi gratis? Apa iya?


Uang jajan mingguan anak-anak bunda saja tidak cukup untuk sekali pergi ke Starbuck.


Tiap hari pulang antara jam 19:00 - 20:00an dengan alasan tugas sekolah. Apa iya ada tugas yang harus selalu dikerjakan di luar rumah?


Bunda tidak marah atau malu bila dibilang sebagai ibu yang protektif. Ibu memang harus melindungi anak-anaknya dari hal-hal yang negatif, membantu anak-anaknya untuk memilih jalan yang baik dan mengetahui kemana anak-anaknya pergi, dengan siapa dia pergi, untuk kepentingan apa dia pergi dan jam berapa anak-anaknya akan kembali ke rumah.


Bukan berarti orang tua mengantar anaknya sampai gerbang sekolah, lalu semuanya baik-baik saja, anak benar-benar berkegiatan di sekolah. Cek dan ricek tidak ada salahnya. Tidak harus semua yang mengatas-namakan "sekolah" menjadi hal yang tidak bisa diganggu gugat, bukan?


Bisa jadi anak-anak bunda kesal dengan cara bunda melakukan pendampingan maupun pengawasan.  Bunda masih terus berupaya memberikan pengertian, cara bunda mendampingin kalian adalah cara yang bunda pelajari dari didikan orang tua dan didikan para guru sejak bunda kecil hingga dewasa. Cara ini terus bunda perbaiki seiring bunda mulai berkarir.


Percayalah nak, berkomunikasi yang baik dan benar antara orang tua dan anak menjadi kunci kesuksesan kalian. Bunda titipkan kalian pada guru-guru ketika kalian sekolah/les dengan terus berkomunikasi dengan kalian. Bunda ingin selalu mendampingin kalian hingga kalian kelak bisa mandiri.



Bunda ingin jadi orang pertama yang tahu ketika muka kalian berubah raut ketika kecewa dengan teman kalian, bunda ingin yang pertama memeluk kalian ketika kalian sedang bersedih, bunda ingin yang pertama memberikan cium sayang atas kesuksesan kalian dan bunda ingin kalian tahu bahwa bunda akan selalu ada buat kalian.

Jangan marah ya nak, kalau bunda bawel bertanya setiap kali kalian pulang, apa yang kalian alami sepanjang pagi hingga siang ini? belajar apa tadi? Ada gossip apa di Sekolah?


Jangan bosan ya nak, kalau tiap pagi bunda bertanya, hari ini agendanya apa? Belajar kelompok di rumah siapa? Alamatnya dimana? Mau dibekali nasi buat makan siang atau tidak?


Jangan merasa bunda kepo, karena bunda ingin kalian selalu minta ijin terlebih dahulu bila mampir-mampir dari satu tempat ke tempat lain. Bunda hanya perlu tahu, kalian ada dimana, dan bila kalian butuh bunda, bunda tahu kemana bunda harus datangi kalian.


Jangan bete ya nak, kalau bunda ada di 'path' kalian, di 'twitter' kalian, di IG kalian, ada di 'four square' kalian, atau aplikasi-aplikasi yang lain lagi,  kalau bunda jadi follower teman-teman kalian atau kalau bunda share dengan teman-teman kalian.

Bunda ingin jadi sahabat kalian semua, bunda ingin kalian merasa nyaman dan aman bersama kalian.

Doa bunda tak pernah putus untuk anak-anakku tersayang, atas kehendak Allah SWT semuanya bisa terjadi.


"Yaa Allah, jauhkan syaitan daripada kami dan jauhkan syaitan daripada anak yang akan Engkau anugerahkan kepada kami.

Yaa Allah lindungilah anak-anakku dari perbuatan zhalim dan orang yg menzhaliminya. Sayangi mereka, ampuni mereka. 
Mudahkan pemahaman mereka di sekolah. Tetapkan selalu mereka dalam ketaatan kepadaMU dan kepada RasulMU. Beri mereka teman yang membawa kebaikan dunia dan akhirat. Sayangi dan rahmati mereka teman-temannya. Sayangi dan rahmati mereka dan guru-gurunya. Berkahilah tempat aktifitas mereka, aamiin."

Cara bunda mungkin bukan cara yang biasa dilakukan, namun pahamilah bahwa cara ini yang saat ini bunda rasa paling pas untuk bunda lakukan.


Catatan:

Terima kasih untuk sahabatku Sofie, yang menambahkan doa untuk anak-anak kami.

Senin, 12 Januari 2015

Doa bunda untuk Sekar tersayang di usia 15 tahun

Yaa Rahman....Yaa Rahim,
I pray for my daughter, Sekar, to see the beauty in this world and the goodness in people. Show her how to raise her head in confidence, yet lower it with humility before You. Help her to be a life long learner. May she always gain knowledge, grow in understanding, and find wisdom.
Yaa Allah, help her to close her eyes in restful slumber and open them in appreciation of Your glorious morning light.

Yaa Basir,
I pray for her to love and trust with abundance. Guide her to her soul mate when the time is right. Permeate her heart with joy everlasting.

Dear Sekar,
May you get everything that you wish for today.
May you always stay blessed.

Aamiin aamiin aamiin yaa rabbal alaamiin

It's bunda prayer for your special day.
WISH YOU A VERY HAPPY BIRTHDAY


PS:
I hope you know that Bunda always love you without boundary.