Kita selalu punya pilihan, mau berpikir positif atau mau berpikir negatif.
Pro kontra kabinet kerja memang terjadi, namun kita punya pilihan, mau bersikap seperti apa.
Di WA group teman2 IPB ada posting untuk dua versi itu:
Versi 1:
Kabinet ini bagus nih buat bahan mikir.
hehehe..gmn jk anak kita dialog dgn sang guru?
Guru : Bud, kenapa Baju nya tidak dimasukkan?
Budi : Pak Presiden ja bajunya ga di masukkan.
Guru : Lalu kenapa merokok di sekolah.
Budi : Lah... menteri j merokok di istana.
Guru : Dasar, kamu! Ya sudah lah, sana masuk ke kelas, teruskan belajarnya biar jdi orang pintar!
Budi : Ngapain Bu...Lah, orang yg tidak lulus SMA ja bisa jadi MENTERI..Gimana sih bu..
Guru : 😤😇
Versi 2:
Kabinet ini bagus nih buat bahan mikir.
hehehe..gmn jk anak kita dialog dgn sang guru?
Guru : Bud, kenapa Baju nya tidak dimasukkan?
Budi : Pak Presiden ja bajunya ga di masukkan.
Guru: aturan di sekolah ini baju dimasukin.kl km udh jd presiden br boleh dikeluarin
Guru : Lalu kenapa merokok di sekolah.
Budi : Lah... menteri j merokok di istana.
Guru: aturan di sekolah ini tdk ada yg merokok.kl km udh jd mentri br boleh merokok kl km mau
Guru : Dasar, kamu! Ya sudah lah, sana masuk ke kelas, teruskan belajarnya biar jdi orang pintar!
Budi : Ngapain Bu...Lah, orang yg tidak lulus SMA aja bisa jadi MENTERI..Gimana sih bu..
Guru: hanya 1 dari yg tdk lulus SMA jd mentri sisanya jd buruh rendahan. Terserah kamu mau gmn krn peluang jd mentri hy 1 per sekian...sementara jd buruh rendahan segitu besarnya.
Pasti pada sahabatku tahu, aku akan pilih versi yang manakan?
Dengan bertambahnya usia, tersadar bahwa hidupku ini tidak hanya diriku. Tanggung jawabku tidak hanya diri sendiri. Setiap tindakan harus kupikir masak-masak, karena telah jadi tauladan untuk anak-anak kami, panggil aku......Bunda Flora
Selasa, 28 Oktober 2014
Jumat, 17 Oktober 2014
Macam-macam Persahabatan
7 macam persahabatan, namun hanya 1, yang sampai hingga Akhirat dan Abadi
1. "Ta'aruffan", adalah persahabatan yang terjalin karena pernah berkenalan secara kebetulan, seperti pernah bertemu di kereta api, halte, rumah sakit, kantor pos, ATM, bioskop dan lainnya.
2. "Taariiihan", adalah persahabatan yang terjalin karena faktor sejarah, misalnya teman sekampung, satu almamater, pernah kost bersama, diklat bersama, sekolah bersama dan kerja bersama dan sebagainya.
3. "Ahammiyyatan", adalah persahabatan yang terjalin karena faktor kepentingan tertentu, seperti bisnis, politik, boleh jadi juga karena ada sesuatu utk dicapai dan sebagainya.
4. "Faarihan", adalah persahabatan yang terjalin karena faktor hobbi, seperti teman futsal, badminton, berburu, memancing, dan sebagainya.
5. "Amalan", adalah persahabatan yang terjalin karena satu profesi, misalnya sama-sama dokter, guru, dan sebagainya.
6. "Aduwwan", adalah seolah sahabat tetapi musuh, didepan seolah baik tetapi sebenarnya hatinya penuh benci, menunggu, mengincar kejatuhan sahabatnya...
"Bila engkau memperoleh nikmat, ia benci, bila engkau tertimpa musibah, ia senang"
7. "Hubban Iimaanan", adalah sebuah ikatan persahabat yang lahir batin, tulus saling cinta dan sayang karena ALLAH, saling menolong, menasehati, menutupi aib sahabatnya, memberi hadiah tanpa diminta, membantu dg spontan, bahkan diam-diam dipenghujung malam, ia doakan sahabatnya.
Boleh jadi ia tidak bertemu tetapi ia cinta sahabatnya karena Allah Ta'ala.
Dari ke 7 macam persahabatan diatas, 1 - 6 akan sirna di Akhirat. Yang tersisa hanya ikatan persahabatan yang ke 7, yaitu persahabatan yang dilakukan karena Allah..dan tulus adanya..
"Teman-teman akrab pada hari itu (Qiyamat) menjadi musuh bagi yang lain, kecuali persahabatan karena Ketaqwaan" (QS 43 : 67).
Teman yang selalu saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran...mari kita cari dan perbanyak teman yang ke 7 ini
1. "Ta'aruffan", adalah persahabatan yang terjalin karena pernah berkenalan secara kebetulan, seperti pernah bertemu di kereta api, halte, rumah sakit, kantor pos, ATM, bioskop dan lainnya.
2. "Taariiihan", adalah persahabatan yang terjalin karena faktor sejarah, misalnya teman sekampung, satu almamater, pernah kost bersama, diklat bersama, sekolah bersama dan kerja bersama dan sebagainya.
3. "Ahammiyyatan", adalah persahabatan yang terjalin karena faktor kepentingan tertentu, seperti bisnis, politik, boleh jadi juga karena ada sesuatu utk dicapai dan sebagainya.
4. "Faarihan", adalah persahabatan yang terjalin karena faktor hobbi, seperti teman futsal, badminton, berburu, memancing, dan sebagainya.
5. "Amalan", adalah persahabatan yang terjalin karena satu profesi, misalnya sama-sama dokter, guru, dan sebagainya.
6. "Aduwwan", adalah seolah sahabat tetapi musuh, didepan seolah baik tetapi sebenarnya hatinya penuh benci, menunggu, mengincar kejatuhan sahabatnya...
"Bila engkau memperoleh nikmat, ia benci, bila engkau tertimpa musibah, ia senang"
7. "Hubban Iimaanan", adalah sebuah ikatan persahabat yang lahir batin, tulus saling cinta dan sayang karena ALLAH, saling menolong, menasehati, menutupi aib sahabatnya, memberi hadiah tanpa diminta, membantu dg spontan, bahkan diam-diam dipenghujung malam, ia doakan sahabatnya.
Boleh jadi ia tidak bertemu tetapi ia cinta sahabatnya karena Allah Ta'ala.
Dari ke 7 macam persahabatan diatas, 1 - 6 akan sirna di Akhirat. Yang tersisa hanya ikatan persahabatan yang ke 7, yaitu persahabatan yang dilakukan karena Allah..dan tulus adanya..
"Teman-teman akrab pada hari itu (Qiyamat) menjadi musuh bagi yang lain, kecuali persahabatan karena Ketaqwaan" (QS 43 : 67).
Teman yang selalu saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran...mari kita cari dan perbanyak teman yang ke 7 ini
Senin, 13 Oktober 2014
Life Lesson #2 Peran Ibu yang Tak Akan Bisa Tergantikan
Cerita ini di posting di WA Group #ODOJ3204, kuposting ulang di blog-ku di hari ini, tanggal 14 Oktober 2014, bertepatan dengan ulang tahun mama yang ke 72, karena kisah ini membuat ku menangis ketika membacanya.
Mama/Ibu/Bunda/Umi/Emak/Apapun kita menyebutnya.....terima kasih banyak untuk semua cinta kasih yang telah kau curahkan untuk kami semua.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Empat tahun yang lalu, kecelakaan telah merenggut orang yang kukasihi, sering aku bertanya-tanya, bagaimana keadaan istriku sekarang di alam surgawi, baik-baik sajakah? Dia pasti sangat sedih karena sudah meninggalkan sorang suami yang tidak mampu mengurus rumah dan seorang anak yang masih begitu kecil. Begitulah yang kurasakan, karena selama ini aku merasa bahwa aku telah gagal, tidak bisa memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani anakku, dan gagal untuk menjadi ayah dan ibu untuk anakku.
Pada suatu hari, ada urusan penting di tempat kerja, aku harus segera berangkat ke kantor, anakku masih tertidur. Ohhh aku harus menyediakan makan untuknya. Karena masih ada sisa nasi, jadi aku menggoreng telur untuk dia makan. Setelah memberitahu anakku yang masih mengantuk, kemudian aku bergegas berangkat ke tempat kerja.
Peran ganda yang kujalani, membuat energiku benar-benar terkuras. Suatu hari ketika aku pulang kerja aku merasa sangat lelah, setelah bekerja sepanjang hari. Hanya sekilas aku memeluk dan mencium anakku, aku langsung masuk ke kamar tidur, dan melewatkan makan malam. Namun, ketika aku merebahkan badan ke tempat tidur dengan maksud untuk tidur sejenak menghilangkan kepenatan, tiba-tiba aku merasa ada sesuatu yang pecah dan tumpah seperti cairan hangat! Aku membuka selimutdan?.... di sanalah sumber "masalah"nya sebuah mangkuk yang pecah dengan mie instan yang berantakan di seprai dan selimut!
Ya Allah, Aku begitu marah, aku mengambil gantungan pakaian, dan langsung menghujani anakku yang sedang gembira bermain dengan mainannya, dengan pukulan-pukulan! Dia hanya menangis, sedikitpun tidak meminta belas kasihan, dia hanya memberi penjelasan singkat.
"Ayah, tadi aku merasa lapar dan tidak ada lagi sisa nasi. Tapi ayah belum pulang, jadi aku ingin memasak mie instan. Aku ingat, ayah pernah mengatakan untuk tidak menyentuh atau menggunakan kompor gas tanpa ada orang dewasa di sekitar, maka aku menyalakan mesin air minum ini dan menggunakan air panas untuk memasak mie. Satu untuk ayah dan yang satu lagi untuk saya . Karena aku takut mie"nya akan menjadi dingin, jadi aku menyimpannya di bawah selimut supaya tetap hangat sampai ayah pulang. Tapi aku lupa untuk mengingatkan ayah karena aku sedang bermain dengan mainanku, aku minta maaf, ayah.
Seketika, air mata mulai mengalir di pipiku, tetapi, aku tidak ingin anakku melihat ayahnya menangis maka aku berlari ke kamar mandi dan menangis dengan menyalakan shower di kamar mandi untuk menutupi suara tangisku. Setelah beberapa lama, aku hampiri anakku, kupeluknya dengan erat dan memberikan obat kepadanya atas luka bekas pukulan dipantatnya, lalu aku membujuknya untuk tidur. Kemudian aku membersihkan kotoran tumpahan mie di tempat tidur.
Ketika semuanya sudah selesai dan lewat tengah malam, aku melewati kamar anakku, dan melihat anakku masih menangis, bukan karena rasa sakit di pantatnya, tapi karena dia sedang melihat foto ibu yang dikasihinya.
Satu tahun berlalu sejak kejadian itu, aku mencoba, dalam periode ini, untuk memusatkan perhatian dengan memberinya kasih sayang seorang ayah dan juga kasih sayang seorang ibu, serta memperhatikan semua kebutuhannya. Tanpa terasa, anakku sudah berumur tujuh tahun, dan akan lulus dari Taman Kanak-kanak. Untungnya, insiden yang terjadi tidak meninggalkan kenangan buruk di masa kecilnya dan dia sudah tumbuh dewasa dengan bahagia.
Namun, belum lama, aku sudah memukul anakku lagi, saya benar-benar menyesal. Guru Taman Kanak-kanaknya memanggilku dan memberitahukan bahwa anak saya absen dari sekolah. Aku pulang kerumah lebih awal dari kantor, aku berharap dia bisa menjelaskan. Tapi ia tidak ada dirumah, aku pergi mencari di sekitar rumah kami, memangil-manggil namanya dan akhirnya menemukan dirinya di sebuah toko alat tulis, sedang bermain komputer game dengan gembira. Aku marah, membawanya pulang dan menghujaninya dengan pukulan-pukulan. Dia diam saja lalu mengatakan, "Aku minta maaf, ayah".
Selang beberapa lama aku selidiki, ternyata ia absen dari acara "pertunjukan bakat" yang diadakan oleh sekolah, karena yg diundang adalah siswa dengan ibunya. Dan itulah alasan ketidakhadirannya karena ia tidak punya ibu.
Beberapa hari setelah penghukuman dengan pukulan rotan, anakku pulang ke rumah memberitahuku, bahwa disekolahnya mulai diajarkan cara membaca dan menulis. Sejak saat itu, anakku lebih banyak mengurung diri di kamarnya untuk berlatih menulis,aku yakin , jika istriku masih ada dan melihatnya ia akan merasa bangga, tentu saja dia membuat saya bangga juga!
Waktu berlalu dengan begitu cepat, satu tahun telah lewat. Tapi astaga, anakku membuat masalah lagi. Ketika aku sedang menyelasaikan pekerjaan di hari-hari terakhir kerja, tiba-tiba kantor pos menelpon. Karena pengiriman surat sedang mengalami puncaknya, tukang pos juga sedang sibuk-sibuknya, suasana hati mereka pun jadi kurang bagus.
Mereka menelponku dengan marah-marah, untuk memberitahu bahwa anakku telah mengirim beberapa surat tanpa alamat. Walaupun aku sudah berjanji untuk tidak pernah memukul anakku lagi, tetapi aku tidak bisa menahan diri untuk tidak memukulnya lagi, karena aku merasa bahwa anak ini sudah benar-benar keterlaluan. Tapi sekali lagi, seperti sebelumnya, dia meminta maaf : "Maaf, ayah". Tidak ada tambahan satu kata pun untuk menjelaskan alasannya melakukan itu.
Setelah itu saya pergi ke kantor pos untuk mengambil surat-surat tanpa alamat tersebut lalu pulang. Sesampai di rumah, dengan marah aku mendorong anakku ke sudut mempertanyakan kepadanya, perbuatan konyol apalagi ini? Apa yang ada dikepalanya? Jawabannya, di tengah isak-tangisnya, adalah : "Surat-surat itu untuk ibu...."
Tiba-tiba mataku berkaca-kaca. Ya Allah tapi aku mencoba mengendalikan emosi dan terus bertanya kepadanya: "Tapi kenapa kamu memposkan begitu banyak surat-surat, pada waktu yg sama?" Jawaban anakku itu : "Aku telah menulis surat buat ibu untuk waktu yang lama, tapi setiap kali aku mau menjangkau kotak pos itu, terlalu tinggi bagiku, sehingga aku tidak dapat memposkan surat-suratku. Tapi baru-baru ini, ketika aku kembali ke kotak pos, aku bisa mencapai kotak itu dan aku mengirimkannya sekaligus". Setelah mendengar penjelasannya ini, aku kehilangan kata-kata, aku bingung, tidak tahu apa yang harus aku lakukan, dan apa yang harus aku katakan.
Aku bilang pada anakku, "Nak, ibu sudah berada di surga, jadi untuk selanjutnya, jika kamu hendak menuliskan sesuatu untuk ibu, cukup dengan membakar surat tersebut maka surat akan sampai kepada ibu. Setelah mendengar hal ini, anakku jadi lebih tenang, dan segera setelah itu, ia bisa tidur dengan nyenyak. Aku berjanji akan membakar surat-surat atas namanya, jadi saya membawa surat-surat tersebut ke luar, namun aku jadi penasaran untuk tidak membuka surat tersebut sebelum mereka berubah menjadi abu.
Dan salah satu dari isi surat-suratnya membuat hati saya hancur "ibu sayang", Aku sangat merindukanmu! Hari ini, ada sebuah acara "Pertunjukan Bakat" di sekolah, dan mengundang semua ibu untuk hadir di pertunjukan tersebut. Tapi kamu tidak ada, jadi aku tidak ingin menghadirinya juga. Aku tidak memberitahu ayah tentang hal ini karena aku takut ayah akan mulai menangis dan merindukanmu lagi.
Saat itu untuk menyembunyikan kesedihan, aku duduk di depan komputer dan mulai bermain game di salah satu toko. Ayah keliling-keliling mencariku, setelah menemukanku ayah marah, dan aku hanya bisa diam, ayah memukul aku, tetapi aku tidak menceritakan alasan yang sebenarnya.
Ibu, setiap hari aku melihat ayah merindukanmu, setiap kali dia teringat padamu, ia begitu sedih dan sering bersembunyi dan menangis di kamarnya. Aku pikir kita berdua amat sangat merindukanmu. Terlalu berat untuk kita berdua. Tapi bu, aku mulai melupakan wajahmu. Bisakah ibu muncul dalam mimpiku sehingga aku dapat melihat wajahmu dan ingat kamu? Temanku bilang jika kau tertidur dengan foto orang yang kamu rindukan, maka kamu akan melihat orang tersebut dalam mimpimu. Tapi ibu, mengapa engkau tak pernah muncul ?
Setelah membaca surat itu, tangisku tidak bisa berhenti karena aku tidak pernah bisa menggantikan kesenjangan yang tak dapat digantikan semenjak ditinggalkan oleh istriku
Note : Untuk para suami dan laki-laki, yang telah dianugerahi seorang istri/pasangan yang baik, yang penuh kasih terhadap anak-anakmu selalu berterima-kasihlah setiap hari pada istrimu. Dia telah rela menghabiskan sisa umurnya untuk menemani hidupmu, membantumu, mendukungmu, memanjakanmu dan selalu setia menunggumu, menjaga dan menyayangi dirimu dan anak-anakmu.
Hargailah keberadaannya, kasihilah dan cintailah dia sepanjang hidupmu dengan segala kekurangan dan kelebihannya, karena apabila engkau telah kehilangan dia, tidak ada emas permata, intan berlian yang bisa menggantikannya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Love you Ma....Happy Birthday!
Langganan:
Komentar (Atom)