Employees Who Work At Home Are More Productive Than Office-Dwellers
http://www.forbes.com/sites/groupthink/2014/08/27/employees-who-work-at-home-are-more-productive-than-office-dwellers/
Dengan bertambahnya usia, tersadar bahwa hidupku ini tidak hanya diriku. Tanggung jawabku tidak hanya diri sendiri. Setiap tindakan harus kupikir masak-masak, karena telah jadi tauladan untuk anak-anak kami, panggil aku......Bunda Flora
Rabu, 27 Agustus 2014
Minggu, 17 Agustus 2014
Amalan Manusia Setelah Wafat
Dalam perjalanan Dari Bandung menuju Jakarta bersama para sahabat yang kakak beradik pada Sabtu malam kemarin, kami berbincang berbagai hal hingga sampai pada perbincangan mengenai topik amal setelah manusia wafat.
Rasulullah bersabda "Jika manusia mati maka terputuslah amalnya, kecuali tiga: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang mendoakannya". (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Salah satu anugerah Allah yang besar terhadap hamba-NYA adalah dengan memberikan kepada mereka pintu kebaikan dan kebajikan. Jika seorang hamba melakukan amalan kebaikan dan kebajikan, maka ia mendapat pahala kebaikan di dalam kehidupan dunia, dan juga pahala baginya setelah kematian. Bagi penghuni kubur, amalan mereka telah terputus. Amalan yang telah dilakukan selama hidupnya akan dihisab dan diberi pahala. Sementara ada pula yang mendapatkan taufik di dalam kuburnya karena kebaikan dan pahala terus mengalir kepadanya. Dia sudah tak lagi beramal, namun pahala baginya tidak pernah terhenti, derajatnya diangkat, kebaikannya semakin tumbuh dan pahalanya semakin berlipat ganda, padahal ia telah terbaring di dalam kuburnya. Alangkah bahagianya jika kita termasuk kaum yang demikian itu.
Sebagai seorang anak, aku tentu selalu ingin mendoakan orangtua kami, baik ketika mereka masih ada atau setelah mereka wafat. Pada tiap zikirku, di setiap sholatku permohonan ampun atas dosa-dosa orang tua kami selalu kupanjatkan. Al Fatihah dan permohonan di lapangkan kuburnya dan dijauhkan Almarhum ayah mertuaku senantiasa kami lafadz bersama ketiga anak kami selepas sholat berjamaah. Semoga Allah SWT mengabulkan pinta kami.
Semakin aku mendalami ayat-ayat Al Quran, semakin aku yakin bahwa setiap pertanyaan yang muncul dalam benakku ada dalam Al Quran. Lalu mengapa kita masih percaya dan menyakinin hal-hal dan tradisi yang bertentangan dengan Islam?
Selagi masih ada umur, selagi masih ada kesempatan, aku ingin selalu bisa belajar dan belajar dan belajar untuk menjadi manusia yang lebih baik dan dapat berbagi dalam kebajikan dan kebaikan, terutama dengan suami dan anak-anakku. Apa lagi teknologi semakin mempermudah kita mencari segala informasi, jadi tidak ada lagi alasan untuk bilang "enggak tahu".
Menyampaikan hal yang baik menurut Islam seringkali menjadi tantangan apa lagi bila disampaikan pada pasangan hidup yang telah dididik dengan cara berbeda dan kurangnya pemahaman terhadap Islam, mendepankan tradisi yang berazaskan "kejawen". Seperti kejadian yang kualami pagi ini. Aku hanya mampu mengingatkan Dia.
Aku yakin Allah punya maksud lain, ketika para wali songo belum tuntas mentransisikan pengamalan ajaran Islam.
Tradisi peringatan 1 - 7 hari, 40 hari, 100 hari dan 1000 hari menjadi sandungan dalam kehidupan kami. Saat ini kuyakini, peringatan-peringatan tersebut lebih banyak mudharatnya dari pada manfaatnya.
Keingin-tahuan mengenai asal muasal peringatan-peringatan tersebut membawaku pada pada informasi bahwa peringatan empat puluh hari itu adalah adat Fir’aun. Dahulu terjadi di hadapan Fir’aun-fir’aun sebelum Islam, kemudian menyebar dari mereka dan berjalan ke kalangan selain mereka. Dan peringatan (empat puluh hari kematian) itu adalah bid’ah munkaroh (hal yang diada-adakan secara baru –dalam agama– yang buruk), tidak ada asal mula baginya dalam Islam, (maka) ditolak oleh hadits yang tetap (kuat riwayatnya) dari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:
مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa mengada-ngada sesuatu yang baru dalam urusan (agama) kami, padahal kami tidak perintahkan, maka hal itu tertolak.” (HR Muslim)
Mengenang (memperingati) mayit dan meratapinya dengan cara yang ada sekarang, berupa kumpul-kumpul untuk itu, dan keterlaluan dalam menyanjungnya, itu tidak boleh. Karena ada hadits yang diriwayatkan Ahmad, Ibnu Majah dan dishahihkan al-Hakim dari hadits Abdullah bin Abi Aufa, ia berkata:
إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَنْهَى عَنْ الْمَرَاثِي
Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah melarang al maratsi (meratapi mayit). (Diriwayatkan Ahmad, Ibnu Majah dan dishahihkan al-Hakim dari hadits Abdullah bin Abi Aufa)
Dan (tidak boleh pula) tatkala dalam penyebutan sifat-sifat mayit berupa kebanggaan pada umumnya dan memperbarui duka cita dan membangkitkan kesedihan.
Adapun sekadar memuji mayit ketika menyebutnya, atau lewatnya jenazah, atau untuk mengenalkannya, dengan menyebut perbuatan-perbuatannya yang besar dan semacam itu, yang menyerupai ratapan sebagian sahabat karena kematian seseorang dan lainnya, maka boleh. Karena ada hadits yang tetap (kuat riwayatnya) dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu:
مَرُّوا بِجَنَازَةٍ فَأَثْنَوْا عَلَيْهَا خَيْرًا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَجَبَتْ ثُمَّ مَرُّوا بِأُخْرَى فَأَثْنَوْا عَلَيْهَا شَرًّا فَقَالَ وَجَبَتْ فَقَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ مَا وَجَبَتْ قَالَ هَذَا أَثْنَيْتُمْ عَلَيْهِ خَيْرًا فَوَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ وَهَذَا أَثْنَيْتُمْ عَلَيْهِ شَرًّا فَوَجَبَتْ لَهُ النَّارُ أَنْتُمْ شُهَدَاءُ اللَّهِ فِي الْأَرْضِ
“Mereka (para sahabat) pernah melewati satu jenazah lalu mereka menyanjungnya dengan kebaikan. Maka Nabi Shallallahu’alaihiwasallam bersabda: “wajabat” (Pasti baginya). Kemudian mereka melewati jenazah yang lain lalu mereka menyebutnya dengan keburukan, maka Beliaupun bersabda: “Pasti baginya”. Maka kemudian ‘Umar bin Al Khaththab radliallahu ‘anhu bertanya: “Apa yang dimaksud “wajabat” (pasti baginya)?. Beliau menjawab: “Jenazah pertama kalian sanjung dengan kebaikan, maka pasti baginya masuk surga sedang jenazah kedua kalian menyebutnya dengan keburukan, berarti dia masuk neraka karena kalian adalah saksi-saksi Allah di muka bumi”. (HR Ahmad, Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi, An-Nasaai, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, al-Baihaqi, dan al-Baghawi). (Al-Lajnah Ad-Daaimah juz 11 halaman 165, fatwa nomor (2612)
Syaikh Abu Thariq Al-Buwaihiyawi Abdullah Hashruf Al Jazairy menjelaskan bid’ah empat puluhan (peringatan orang mati pada hari keempat puluh, Jawa :matang puluh, pen) itu adalah adat Fir’auniyah yaitu mayit baru dikubur setelah 40 hari dari pembalsemannya, dan tampak bagi ahli-ahli pembalseman dari orang yang memiliki keahlian dan pengalaman, mereka berpandangan bahwa jangka (40 hari) ini telah cukup untuk menyela-nyelai bahan pembalseman ke jasad mummi, dan jauh dari pembusukan atau lembek setelah dipendam. Mereka menyambut pelayat dua kali: pertama ketika wafatnya, dan yang kedua setelah dikuburkannya. Adat ini masih tersisa di Mesir setelah memeluk agama Masehi berhalais. Dan masih tersisa pula di kalangan orang-orang awam dari pengikut taqlid buta setelah masuknya Islam ke Mesir, kemudian tersebarlah sisa adat Fir’aun itu ke seluruh dunia Islam.
Dalam buku media Hindu yang berjudul : “Nilai-nilai Hindu dalam budaya Jawa, serpihan yang tertinggal” karya Ida Bedande Adi Suripto, ia mengatakan: “Upacara selamatan untuk memperingati hari kematian orang Jawa hari ke 1, 7, 40, 100, dan 1000 hari, jelas adalah ajaran Hindu”.
Mungkin kita sebagai umat muslim mengamalkan amalan-amalan yang kita tidak mengetahui dasarnya di dalam agama Islam, mungkin kita hanya mengikuti tradisi dari orang-orang sebelum kita.
Allah SWT pun menegaskan :
”Dan apabila dikatakan kepada mereka :”Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah”. Mereka menjawab: ”(Tidak)" tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami”. Apakah mereka akan mengikuti juga, walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?” (QS Al Baqoroh ayat 170).
Dalam doaku, bukakanlah pintu hati Dia agar tidak melakukan hal-hal yang tidak berdasarkan pada Al Quran dan Al Hadist shohih, aamiin.
Rasulullah bersabda "Jika manusia mati maka terputuslah amalnya, kecuali tiga: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang mendoakannya". (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Salah satu anugerah Allah yang besar terhadap hamba-NYA adalah dengan memberikan kepada mereka pintu kebaikan dan kebajikan. Jika seorang hamba melakukan amalan kebaikan dan kebajikan, maka ia mendapat pahala kebaikan di dalam kehidupan dunia, dan juga pahala baginya setelah kematian. Bagi penghuni kubur, amalan mereka telah terputus. Amalan yang telah dilakukan selama hidupnya akan dihisab dan diberi pahala. Sementara ada pula yang mendapatkan taufik di dalam kuburnya karena kebaikan dan pahala terus mengalir kepadanya. Dia sudah tak lagi beramal, namun pahala baginya tidak pernah terhenti, derajatnya diangkat, kebaikannya semakin tumbuh dan pahalanya semakin berlipat ganda, padahal ia telah terbaring di dalam kuburnya. Alangkah bahagianya jika kita termasuk kaum yang demikian itu.
Sebagai seorang anak, aku tentu selalu ingin mendoakan orangtua kami, baik ketika mereka masih ada atau setelah mereka wafat. Pada tiap zikirku, di setiap sholatku permohonan ampun atas dosa-dosa orang tua kami selalu kupanjatkan. Al Fatihah dan permohonan di lapangkan kuburnya dan dijauhkan Almarhum ayah mertuaku senantiasa kami lafadz bersama ketiga anak kami selepas sholat berjamaah. Semoga Allah SWT mengabulkan pinta kami.
Semakin aku mendalami ayat-ayat Al Quran, semakin aku yakin bahwa setiap pertanyaan yang muncul dalam benakku ada dalam Al Quran. Lalu mengapa kita masih percaya dan menyakinin hal-hal dan tradisi yang bertentangan dengan Islam?
Selagi masih ada umur, selagi masih ada kesempatan, aku ingin selalu bisa belajar dan belajar dan belajar untuk menjadi manusia yang lebih baik dan dapat berbagi dalam kebajikan dan kebaikan, terutama dengan suami dan anak-anakku. Apa lagi teknologi semakin mempermudah kita mencari segala informasi, jadi tidak ada lagi alasan untuk bilang "enggak tahu".
Menyampaikan hal yang baik menurut Islam seringkali menjadi tantangan apa lagi bila disampaikan pada pasangan hidup yang telah dididik dengan cara berbeda dan kurangnya pemahaman terhadap Islam, mendepankan tradisi yang berazaskan "kejawen". Seperti kejadian yang kualami pagi ini. Aku hanya mampu mengingatkan Dia.
Aku yakin Allah punya maksud lain, ketika para wali songo belum tuntas mentransisikan pengamalan ajaran Islam.
Tradisi peringatan 1 - 7 hari, 40 hari, 100 hari dan 1000 hari menjadi sandungan dalam kehidupan kami. Saat ini kuyakini, peringatan-peringatan tersebut lebih banyak mudharatnya dari pada manfaatnya.
Keingin-tahuan mengenai asal muasal peringatan-peringatan tersebut membawaku pada pada informasi bahwa peringatan empat puluh hari itu adalah adat Fir’aun. Dahulu terjadi di hadapan Fir’aun-fir’aun sebelum Islam, kemudian menyebar dari mereka dan berjalan ke kalangan selain mereka. Dan peringatan (empat puluh hari kematian) itu adalah bid’ah munkaroh (hal yang diada-adakan secara baru –dalam agama– yang buruk), tidak ada asal mula baginya dalam Islam, (maka) ditolak oleh hadits yang tetap (kuat riwayatnya) dari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:
مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa mengada-ngada sesuatu yang baru dalam urusan (agama) kami, padahal kami tidak perintahkan, maka hal itu tertolak.” (HR Muslim)
Mengenang (memperingati) mayit dan meratapinya dengan cara yang ada sekarang, berupa kumpul-kumpul untuk itu, dan keterlaluan dalam menyanjungnya, itu tidak boleh. Karena ada hadits yang diriwayatkan Ahmad, Ibnu Majah dan dishahihkan al-Hakim dari hadits Abdullah bin Abi Aufa, ia berkata:
إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَنْهَى عَنْ الْمَرَاثِي
Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah melarang al maratsi (meratapi mayit). (Diriwayatkan Ahmad, Ibnu Majah dan dishahihkan al-Hakim dari hadits Abdullah bin Abi Aufa)
Dan (tidak boleh pula) tatkala dalam penyebutan sifat-sifat mayit berupa kebanggaan pada umumnya dan memperbarui duka cita dan membangkitkan kesedihan.
Adapun sekadar memuji mayit ketika menyebutnya, atau lewatnya jenazah, atau untuk mengenalkannya, dengan menyebut perbuatan-perbuatannya yang besar dan semacam itu, yang menyerupai ratapan sebagian sahabat karena kematian seseorang dan lainnya, maka boleh. Karena ada hadits yang tetap (kuat riwayatnya) dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu:
مَرُّوا بِجَنَازَةٍ فَأَثْنَوْا عَلَيْهَا خَيْرًا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَجَبَتْ ثُمَّ مَرُّوا بِأُخْرَى فَأَثْنَوْا عَلَيْهَا شَرًّا فَقَالَ وَجَبَتْ فَقَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ مَا وَجَبَتْ قَالَ هَذَا أَثْنَيْتُمْ عَلَيْهِ خَيْرًا فَوَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ وَهَذَا أَثْنَيْتُمْ عَلَيْهِ شَرًّا فَوَجَبَتْ لَهُ النَّارُ أَنْتُمْ شُهَدَاءُ اللَّهِ فِي الْأَرْضِ
“Mereka (para sahabat) pernah melewati satu jenazah lalu mereka menyanjungnya dengan kebaikan. Maka Nabi Shallallahu’alaihiwasallam bersabda: “wajabat” (Pasti baginya). Kemudian mereka melewati jenazah yang lain lalu mereka menyebutnya dengan keburukan, maka Beliaupun bersabda: “Pasti baginya”. Maka kemudian ‘Umar bin Al Khaththab radliallahu ‘anhu bertanya: “Apa yang dimaksud “wajabat” (pasti baginya)?. Beliau menjawab: “Jenazah pertama kalian sanjung dengan kebaikan, maka pasti baginya masuk surga sedang jenazah kedua kalian menyebutnya dengan keburukan, berarti dia masuk neraka karena kalian adalah saksi-saksi Allah di muka bumi”. (HR Ahmad, Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi, An-Nasaai, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, al-Baihaqi, dan al-Baghawi). (Al-Lajnah Ad-Daaimah juz 11 halaman 165, fatwa nomor (2612)
Syaikh Abu Thariq Al-Buwaihiyawi Abdullah Hashruf Al Jazairy menjelaskan bid’ah empat puluhan (peringatan orang mati pada hari keempat puluh, Jawa :matang puluh, pen) itu adalah adat Fir’auniyah yaitu mayit baru dikubur setelah 40 hari dari pembalsemannya, dan tampak bagi ahli-ahli pembalseman dari orang yang memiliki keahlian dan pengalaman, mereka berpandangan bahwa jangka (40 hari) ini telah cukup untuk menyela-nyelai bahan pembalseman ke jasad mummi, dan jauh dari pembusukan atau lembek setelah dipendam. Mereka menyambut pelayat dua kali: pertama ketika wafatnya, dan yang kedua setelah dikuburkannya. Adat ini masih tersisa di Mesir setelah memeluk agama Masehi berhalais. Dan masih tersisa pula di kalangan orang-orang awam dari pengikut taqlid buta setelah masuknya Islam ke Mesir, kemudian tersebarlah sisa adat Fir’aun itu ke seluruh dunia Islam.
Dalam buku media Hindu yang berjudul : “Nilai-nilai Hindu dalam budaya Jawa, serpihan yang tertinggal” karya Ida Bedande Adi Suripto, ia mengatakan: “Upacara selamatan untuk memperingati hari kematian orang Jawa hari ke 1, 7, 40, 100, dan 1000 hari, jelas adalah ajaran Hindu”.
Mungkin kita sebagai umat muslim mengamalkan amalan-amalan yang kita tidak mengetahui dasarnya di dalam agama Islam, mungkin kita hanya mengikuti tradisi dari orang-orang sebelum kita.
Allah SWT pun menegaskan :
”Dan apabila dikatakan kepada mereka :”Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah”. Mereka menjawab: ”(Tidak)" tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami”. Apakah mereka akan mengikuti juga, walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?” (QS Al Baqoroh ayat 170).
Dalam doaku, bukakanlah pintu hati Dia agar tidak melakukan hal-hal yang tidak berdasarkan pada Al Quran dan Al Hadist shohih, aamiin.
Senin, 11 Agustus 2014
Sebuah Tanggapan Atas broadcast message "SURAT TERBUKA UNTUK PAK SBY DARI KAMI SISWA SISWI SE-INDONESIA"
Awalnya pagi ini karena tergelitik membaca broadcast message salah satu sahabatku di WA group dan karena kami dulu selalu bersekolah yang sama di SD, SMP dan SMA, otomatis aku membaca tiga kali bc-nya. Isi bc-nya begini:
Bc dr group sebelah:AssWrWb... Pagi temans, ({}) SURAT TERBUKA UNTUK PAK SBY DARI KAMI SISWA SISWI SE-INDONESIA Kpd Yth Bapak Presiden SBY yang kami cintai. Kurikulum 2013. Kami capek pak Dengan kurikulum 2013 yang memaksa kami untuk menguasai hampir 18 pelajaran. Kami butuh tidur, refreshing otak, kami bukan robot kami manusia pak, kami makan nasi bukan makan besi. Tolong kami pak. Masuk jam 7. Kami harus bangun lebih pagi dari orang kantoran pak. Belum lagi macet yang mengelilingi kami. Guru boleh telat kenapa anak murid nya tidak boleh telat? Kenapa kita harus menguasai seluruh mata pelajaran yang bukan minat kita pak? Pembelajaran di negri ini sangat aneh, tidak mendidik apa yang anak bakati, malah di suruh mati-matian untuk menguasai materi yang kadang bikin kita bosen pak, Kami itu manusia pak, bukan tikus Percobaan. Kami itu ingin mengejar cita-cita dengan bakat kita pak, bukan mengejar nilai yang semua pelajaran nya harus di atas kkm. Tolong katakan pada mentri pendidikan pak. Kami bukan robot !!#Yang setuju lanjutkan BC, :) (y)Udah UN 20 paket. Kurikulum 2013 kurang fasilitas. Masuk pukul 07.00 pulang pukul 15.30 . Exclude les dan ngerjain PR. Sekarang MAU SABTU juga MASUK SEKOLAH? Pak.. Bu.. Kami PELAJAR hanyalah manusia!! Bukan ROBOT yg bisa berfungsi 24 jam nonstop!! Gak semua anak kapasitas belajarnya sama!! Gak semua anak kapasitas otaknya sama!! Lelah fisik? IYA!! Capek batin? IYA!! Ayo lanjutin broadcast ini ke contact kalian biar nyampe ke Media, Pemerintah, Khususnya Bapak Kemendikbud (Mohammad Nuh) dan Kak SETO dll
Biasanya aku kurang perduli sama bc yang tidak terkait dengan anak hilang atau donor darah, tapi kali ini, aku merasa perlu menanggapi karena keperdulianku terhadap pendidikan anak di Indonesia.
Mulailah kutulis tanggapanku:
Teman,....udah baca isi buku paket kurikulum 2013? Aku punya yang versi Elektronik....untuk kelas 7 dan 8...sebaiknya kita pelajari dulu sebelum broadcast message dari sender yang enggak jelas.
Beberapa waktu yang lalu, bunda dan ayah di Lingkungan Kami juga mau protes. Lalu Kami berupaya cari tahu dulu....setelah tahu, kami malah ingin membantu pemerintah untuk sukseskan kurikulum 2013.
Untuk anak SD 70% belajar Attitude.....untuk anakku Arya yang kelas dua saat ini belajar bagaimana hidup rukun .....hingga 7 Minggu kedepan.
Arya tidak dijejali pengetahuan menghafal apalagi berhitung...tapi bagaimana anak2 bersikap antar sesama teman untuk selalu hidup rukun.
Bangun pagi memang disunahkan dalam Islam bukan? Selepas sholat subuh....kita welcoming buat menyambut Rezeki kita...
Yuk mulai Dari diri kita sendiri untuk tidak tersulut dengan hal2 yang tidak jelas dan tidak kitak tahui.....bukankah ayat yang pertama turun "iqra" agar kita senantiasa belajar?
Di kurikulum 2013 untuk anakku Amira, penilaian sikap dilakukan oleh guru, teman2 dan dirinya sendiri. Nilai anak2 bisa bagus tidak hanya dari pengetahuannya tapi juga dari sikapnya. Tidak hanya anak yang pintar/jenius dibidang pengetahuan yang akan cemerlang tapi juga anak2 yang bersikap baik dan positif....jadi semua anak punya kesempatan yang sama sekarang....untuk masuk ITB sekalipun....tahun ini ITB sudah melakukan penilaian sejak dari kelas 7 untuk bisa lolos seleksi.
Memang belum ada tanggapan atas message yang kutulis namun aku ingin kita semua paham apa yang kita diskusikan, sehingga kita bisa berdiskusi secara dewasa dan saling menambah pengetahuan terutama yang berkaitan dengan pendidikan anak.
Bc dr group sebelah:AssWrWb... Pagi temans, ({}) SURAT TERBUKA UNTUK PAK SBY DARI KAMI SISWA SISWI SE-INDONESIA Kpd Yth Bapak Presiden SBY yang kami cintai. Kurikulum 2013. Kami capek pak Dengan kurikulum 2013 yang memaksa kami untuk menguasai hampir 18 pelajaran. Kami butuh tidur, refreshing otak, kami bukan robot kami manusia pak, kami makan nasi bukan makan besi. Tolong kami pak. Masuk jam 7. Kami harus bangun lebih pagi dari orang kantoran pak. Belum lagi macet yang mengelilingi kami. Guru boleh telat kenapa anak murid nya tidak boleh telat? Kenapa kita harus menguasai seluruh mata pelajaran yang bukan minat kita pak? Pembelajaran di negri ini sangat aneh, tidak mendidik apa yang anak bakati, malah di suruh mati-matian untuk menguasai materi yang kadang bikin kita bosen pak, Kami itu manusia pak, bukan tikus Percobaan. Kami itu ingin mengejar cita-cita dengan bakat kita pak, bukan mengejar nilai yang semua pelajaran nya harus di atas kkm. Tolong katakan pada mentri pendidikan pak. Kami bukan robot !!#Yang setuju lanjutkan BC, :) (y)Udah UN 20 paket. Kurikulum 2013 kurang fasilitas. Masuk pukul 07.00 pulang pukul 15.30 . Exclude les dan ngerjain PR. Sekarang MAU SABTU juga MASUK SEKOLAH? Pak.. Bu.. Kami PELAJAR hanyalah manusia!! Bukan ROBOT yg bisa berfungsi 24 jam nonstop!! Gak semua anak kapasitas belajarnya sama!! Gak semua anak kapasitas otaknya sama!! Lelah fisik? IYA!! Capek batin? IYA!! Ayo lanjutin broadcast ini ke contact kalian biar nyampe ke Media, Pemerintah, Khususnya Bapak Kemendikbud (Mohammad Nuh) dan Kak SETO dll
Biasanya aku kurang perduli sama bc yang tidak terkait dengan anak hilang atau donor darah, tapi kali ini, aku merasa perlu menanggapi karena keperdulianku terhadap pendidikan anak di Indonesia.
Mulailah kutulis tanggapanku:
Teman,....udah baca isi buku paket kurikulum 2013? Aku punya yang versi Elektronik....untuk kelas 7 dan 8...sebaiknya kita pelajari dulu sebelum broadcast message dari sender yang enggak jelas.
Beberapa waktu yang lalu, bunda dan ayah di Lingkungan Kami juga mau protes. Lalu Kami berupaya cari tahu dulu....setelah tahu, kami malah ingin membantu pemerintah untuk sukseskan kurikulum 2013.
Untuk anak SD 70% belajar Attitude.....untuk anakku Arya yang kelas dua saat ini belajar bagaimana hidup rukun .....hingga 7 Minggu kedepan.
Arya tidak dijejali pengetahuan menghafal apalagi berhitung...tapi bagaimana anak2 bersikap antar sesama teman untuk selalu hidup rukun.
Bangun pagi memang disunahkan dalam Islam bukan? Selepas sholat subuh....kita welcoming buat menyambut Rezeki kita...
Yuk mulai Dari diri kita sendiri untuk tidak tersulut dengan hal2 yang tidak jelas dan tidak kitak tahui.....bukankah ayat yang pertama turun "iqra" agar kita senantiasa belajar?
Di kurikulum 2013 untuk anakku Amira, penilaian sikap dilakukan oleh guru, teman2 dan dirinya sendiri. Nilai anak2 bisa bagus tidak hanya dari pengetahuannya tapi juga dari sikapnya. Tidak hanya anak yang pintar/jenius dibidang pengetahuan yang akan cemerlang tapi juga anak2 yang bersikap baik dan positif....jadi semua anak punya kesempatan yang sama sekarang....untuk masuk ITB sekalipun....tahun ini ITB sudah melakukan penilaian sejak dari kelas 7 untuk bisa lolos seleksi.
Memang belum ada tanggapan atas message yang kutulis namun aku ingin kita semua paham apa yang kita diskusikan, sehingga kita bisa berdiskusi secara dewasa dan saling menambah pengetahuan terutama yang berkaitan dengan pendidikan anak.
Langganan:
Komentar (Atom)
